High And Low The Movie merupakan salah satu film yang berkesan bagi saya. Dari setiap sisinya, memiliki suasana dan pelajaran yang luar biasa. Film tersebut dipenuhi dengan scene epik, karakter-karakter yang unik, dan masih banyak hal-hal luar biasa lainnya.
Menceritakan tentang sebuah kota
yang dikuasai oleh lima geng besar di setiap wilayahnya. Dijuluki dengan
‘SWORD’ yang diambil dari setiap huruf pertama setiap geng. Sannoh Rengokai, White
Rascals, Oya Kou, Rude Boys, dan Daruma Ikka. Awalnya geng-geng ini saling
bertarung, bersaing memperebutkan wilayah, menghancurkan satu sama lain, dan
menaikkan geng mereka ke tempat lebih tinggi.
Para pemimpin SWORD. dari kiri ke kanan : Cobra, pemimpin Sannoh Rengokai; Rocky, pemimpin White Rascals; Murayama, pemimpin Oya Kou: Smoky, pemimpin Rude Boys: Hyuga, pemimpin Daruma Ikka |
Namun,
sebuah geng raksasa yang berkali-kali lipat lebih besar menginginkan kekuasaan
atas wilayah kota tersebut. Saking besarnya geng-geng ini, seluruh geng yang
ada di SWORD perlu bersatu. Bahkan, tak cukup dengan kekuatan SWORD saja, para
legenda dari masa lalu seperti Amamiya Brothers dan Kohaku dari Mugen perlu
ikut andil dalam kisah membela tanah kelahiran mereka.
SWORD bersatu di film pertama melawan Mighty Warrior yang collab dengan Doubt |
SWORD bersatu di film kedua menantang Kuryu Group |
Akhirnya, geng-geng raksasa macam
Mighty Warrior, Doubt, Prison Gang, bahkan Kuryu Group yang macam yakuza
akhirnya kalah melawan persatuan SWORD beserta para legendanya. Padahal,
pasukan mereka jelas lebih banyak berlipat-lipat, persenjataan lebih mengerikan
seperti pedang, juga menggunakan cara curang dengan melumpuhkan anggota SWORD
diam-diam, menyewa polisi, juga mengadu domba antara geng-geng di wilayah
SWORD. Sedangkan, SWORD hanya bermodal kepalan tangan.
Tahukah teman-teman? Cerita High And
Low ini seolah-olah versi lite dari kisah kemerdekaan negara kita, negara
Indonesia. Belanda, Jepang, dan kawan-kawan juga memiliki pasukan yang lebih
banyak, persenjataan yang lebih mutakhir, menghalalkan berbagai cara kotor, dan
semacamnya. Akan tetapi, semua itu tetap kalah dengan persatuan membela tanah
kelahiran tercinta.
Dan tahukah teman-teman? Membela tanah kelahiran macam yang dilakukan Cobra, Murayama dan kawan-kawan, juga membela tanah air seperti yang dilakukan nenek moyang kita, itu hukumnya fardhu ain. Hal ini telah dinyatakan oleh pendiri Nahdlatul Ulama’ Hadratus Syaikh K.H. Hasyim Asy’ari. Jadi, apa yang telah mereka lakukan sudah benar, dan patut ditiru.
Namun ingat! Jangan tiru adu pukulan mereka kalau hal itu tidak perlu!
BUANG-BUANG WAKTU.
إرسال تعليق